Pages

Selasa, 20 Mei 2014

Metode Belajar Herbart

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
       Metode pembelajaran Herbart ini dikemukakan oleh Johan Frederich Herbart (1776-1841), seorang ahli matematika yang berasal dari Jerman. Pada seminar guru ”pedagogic” Heinrich Pestalozzi (1726-1827) pemikiran herbart berpengaruh besar di dalam pendidikan di Amerika. Ia telah mengenalkan suatu istilah apersepsi untuk menjelaskan efek suatu pengalaman sensasi tertentu yang berkomulasi atau berkomposisi dengan pengalaman telah lalu yang telah diperbaiki.
     Menurut Herbart bahwa seorang murid melakukan lebih banyak dari pada sekedar mengamati suatu benda tertentu, melainkan  seorang murid juga mengapresepsikannya. Mengapresepsikan berarti bahwa seorang murid bukan saja memiliki konsep suatu objek tertentu, melainkan juga memiliki konsep tersebut dalam dalam hubungannya dengan konsep lain yang sudah tersimpan dalam ingatannya.
Menurut  Herbart, Johann Friederich” The Encyclopedia of Philosophy. Vol. 3 & 4 Edited by Paul Edwars. New York: Simon and Schuster Macmillan, 1996. Langkah dalam metode pembelajaran itu meliputi 1) Persiapan (preparation), 2) Presentasi (penyampaian/penyajian) 3). Asosiasi materi pelajaran 4). Menyimpulkan 5). Menerapkan ( Application)

B.    Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari metode pembelajaran Herbart itu ?
2. Apa tujuan metode pembelajaran Herbart itu ?
3. Apa sajakah Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Herbart ?
4. Bagaimana Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Herbart. 
5. Keunggulan dan kekurangan Metode Pembelajaran Herbart ?

C.   Tujuan
 Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari metode pembelajaran Herbart.
2. Agar  memahami tujuan metode pembelajaran Herbart.
3. Mengetahui prinsip penggunaan metode pembelajaran Herbart.
4. Agar dapat mengetahui langkah-langkah pelaksanaan metode Herbart dalam pembelajaran.
5. Agar dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan metode pembelajaran Herbart.

D. MANFAAT
        Tujuan metode pembelajaran Herbart ini adalah memimpin murid- murid untuk mendapatkan kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang umum dengan cara membahas dan menyelidiki sehingga seorang siswa dapat menyimpulkannya.Cara inilah yang terbaik untuk pembelajaran  selain melatih siswa supaya membiasakan berfikir sendiri juga dapat meningkatkan kecepatan pemahaman siswa.




BAB II
PEMBAHASAN
METODE PEMBELAJARAN HERBART



A.   Pengertian Metode Pembelajaran Herbart
           Metode pembelajaran herbart ini adalah suatu metode yang menekankan adanya suatu hubungan antara tanggapan-tanggapan lama yang telah dimiliki oleh siswa dengan tanggapan-tanggapan baru yang akan diterima oleh siswa, sehingga setiap informasi yang diterima siswa akan menjadi sautu kesatuan yang utuh dan itu akan lebih mempercepat pemahaman siswa dalam menerima suatu materi pelajaran baru. ( Mahmud Yunus 1961 : 78 )
             Mengajar menurut Herbart adalah memberikan bahan pelajaran kepada siswa agar mereka memiliki tanggapan atau pengetahuan seluas- luasnya. Tujuan mengajar menurut Herbart ialah berfikir yaitu membuat hubungan   antara   pengetahuan   lama   dengan   pengetahuan   baru   (bahan pelajaran yang sedang diajarkan), agar pelajaran tersebut mudah diterima dandipahami oleh siswa. Selain itu juga seorang guru hendaknya memperinci suatu pelajaran menjadi bagian-bagian yang spesifik dan diajarkannya secara bertahap. Sesuatu yang sangat ditekankan oleh Herbart dalam tujuan pendidikan ini ialah intelektualisasi anak didik yang bertumpu pada kemampuan  kognitif,  sedangkan  tingkat  afektif  dan  psikomotorik  tidak menjadi tujuan pokok. 

B.   Tujuan Metode Pembelajaran Herbart
            Tujuan metode pembelajaran Herbart ini adalah memimpin murid- murid untuk mendapatkan kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang umum dengan cara membahas dan menyelidiki sehingga seorang siswa dapat menyimpulkannya. Dalam metode ini dibahas contoh-contoh atau dari sesuatu yang lebih khusus sehingga sampai pada keadaan umum. Cara inilah yang terbaik untuk pembelajaran  selain melatih siswa supaya membiasakan berfikir sendiri juga dapat meningkatkan kecepatan pemahaman siswa.
Pada dasarnya metode pembelajaran herbart menjelaskan bahwa dalam pengetahuan anak tidaklah terpisah-pisah seperti pada pemisahan mata pelajaran, melainkan merupakan suatu kesatuan yang bulat. Pengetahuan- pengetahuan tentang dunia luar yang tersimpan dalam jiwa seseorang berhubung-hubungan satu dengan yang lainnya. Demikian pula pengetahuan  yang dimiliki oleh seorang siswa juga tidaklah terpisah-pisah  baik dalam pengertian-pengertian maupun dalam pengamalannya.

C.   Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Pembelajaran Herbart
        Dalam  penerapan  metode  pembelajaran  herbart  ini,  terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru. Setiap prinsip tersebut diantaranya:
a.   Berorientasi pada tujuan
          Walaupun penyampaian materi pelajaran menjadi ciri utama dalam proses  pembelajaran,  namun tidak berarti  proses  penyampaian  materi tanpa adanya suatu tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah yang menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran herbart ini. Karena itu sebelum seorang guru menerapkan metode pembelajaran herbart, maka terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terstruktur, seperti kreteria pada umumnya. Tujuan pembelajara harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur dan berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini penting untuk dipahamai, karena tujuan yang spesifik memungkinkan kita dapat mengontrol efektifitas metode pembelalajaran. 
b.   Prinsip kesiapan
             Dalam teori belajar koneksionisme, ”kesiapan” merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus yang munculmanakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan, sebaliknya tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan. Yang dapat kita tarik dari hukum belajar ini adalah agar siswa dapat menerima informasi secara stimulus  yang  guru  berikan,  terlebih  dahulu  guru  harus  memposisikan siswa secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Seorang guru jangan memulai proses pembelajaran pada materi pelajaran yang baru, manakal siswa belum siap untuk menerimanya.
c.   Prinsip asosiasi
           Proses pembelajaran dengan metode herbart ini menekankan agar seorang siswa dalam pembelajaran tersebut dapat mengasosiasikan antara pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan yang baru yang akan disampaikan oleh guru. Sehingga adanya suatu jembatan antara pengetahuan yang lama dengan pengetahuan yang baru yang dimiliki oleh siswa.

D.   Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Pembelajaran Herbart
             Pelaksanaan metode pembelajaran Herbart terdiri dari lima langkah, seperti dibawah ini:
a.   Persiapan (preparation)
Tahap persiapan berkaitan degan mempersiapkan siswa untuk menerima materi pelajaran baru dan menarik otak mereka. Pada langkah ini seorang guru menetapkan bahan appersepsi (dengan tanggapan atau pengetahuan  yang  telah  dimiliki  siswa),  sebagai  dasar  untuk dikembangkan lebih lanjut dalam materi baru yang akan dipelajari.

b.   Presentasi (penyampaian/penyajian)
Pada langkah ini guru menyajikan materi pelajaran baru kepada siswa.  Materi  pelajaran  baru  ini disampaikan  kepada  siswa  menurut tingkat  kemampuan  berfikir  mereka,  sesuai  dengan  asas-asas dedaktik (dari yang lebih mudah ke bahan yang lebih sulit, dari yang kongkrit ke tingkat skematis dan ketingkat abstrak). Selain itu juga dalam penyajian mater pada tahap ini dilakukan dengan tata-tertib yang teratur, sehingga murid-murid  mengerti  pelajaran  itu  dengan  sebaik-baiknya.

c.  Mengadakan perbandingan dan asosiasi materi pelajaran
Dalam langkah ini guru, memperbandingkan dengan maksud untuk mengasosiasikan bahan pelajaran yang telah diajarkan atau pengetahuan yang telah dipamahi siswa dengan materi pelajaran yang baru diajarkan yaitu dengan memperbandingkan antara perkara-perkara yang serupa ataupun berlainan. Dengan demikian diharapkan ada jembatan antara pengetahuan lama  yang  telah  dimiliki siswa dengan  pengetahuan  baru yang akan diterimanya, yang selanjutnya untuk dikembangkan pada pelajaran berikutnya. Langkah ini dilakukan bertujuan untuk memberi makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur kebenaran suatu paparan. Dengan demikian, siswa tidak merasa ragu lagi akan penjelasan guru.

d. Menyimpulkan  
Pada langkah ini guru memberikan kesimpulan umum dengan cara menghubungkan  antara  bahan  pelajaran  lama  dengan  bahan  pelajaran baru. Langkah ini merupakan inti sebenarnya dari sistem pengajaran menurut metode pembelajaran herbart.

e.   Penerapan (application)
Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi  tentang  pemahaman  dan penguasaan  materi  pelajaran  oleh siswa. 
Pada tahap terakhir ini guru membuat dan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab oleh anak sesuai dengan bahan yang telah diajarkan. Langkah ini lebih banyak bersifat penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik / siswa.

E.   Teori-Teori Yang Mendukung Metode Pembelajaran Herbart
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan  penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut Herbart  (dalam Joe, 2009: 1), belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafalan.Metode pembelajaran herbart berlandaskan pada ilmu jiwa asosiasi sebagai pendukung teoritisnya.
Fokus pembelajaran adalah adanya hubungan antara tanggapan atau pengetahuan lama yang telah dimiliki siswa dengan pengetahuan baru yang akan diterima siswa. Teori-teori yang mendukung metode pembelajaran herbart ini antara lain:
a.  Teori belajar appersepsi
` Herbart adalah suatu metode yang bersumber pada teori belajar yang  berlandaskan pada ilmu jiwa asosiasi. Menurut teori ini murid melakuka lebih  banyak sekedar mengamati suatu benda, ia juga memiliki konsep tertentu  dalam hubungannya dengan konsep lain yang sudah tersimpan dalam  ingatannya. 
( Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar, op.cit., h.87 )
Menurut Morris L. Bigge, teori appersepsi disusun berdasarkan aliran psikologi strukturalisme. Aliran ini dipelopori oleh Wilhem Wundt (1832-1920), yang terkenal dengan laboratorium itu, Wundt menitik beratkan penelitiannya pada struktur kejiwaan manusia, dan ia mendapati bahwa jiwa manusia terdiri dari berbagai elemen (bagian) seperti: penginderaan, perasaan, ingatan dan sebagaiya. Masing-masing elemen itu satu dengan lainnya dikaitkan oleh hukum assosiasi. Kemudian aliran strukturalisme tersebut mengalami penjabaran lebih lanjut. Johann Frederich Herbart (1776-1841), pencetus utama teori appersepsi. 
Menurut Herbart unsur jiwa yang paling kecil adalah tanggapan. Ini berarti bahwa jiwa manusia isinya tanggapan-tanggapan, baik yang disadari atau yang tidak disadari. Tanggapan yang tidak disadari bukan berarti lenyap begitu saja, melainkan masih mempunyai kekuatan untuk timbul kembali ke alam sadar dalam kondisi tertentu.
Dengan demikian struktur jiwa yang berupa tanggapan-tanggapan itu masing-masing mempunyai kekuatan dan sekaligus dapat diperkuat keberadaannya. Menurut Herbart kekuatan tanggapan tergantung atas dua hal yaitu, pertama: jelas atau tidaknya ketika pertama kali diterima oleh manusia. Yang berarti makin jelas, makin besar kekuatannya, begitu juga sebaliknya, kedua: frekwensi atau sering tidaknya tanggapan it masuk ke dalam kesadaran. Semakin sering tanggapan itu masuk ke alam kesadaran, maka akan semakin bertambah kekuatannya, demikian pula sebaliknya. Atas  dasar  itulah,  maka  menurut  teori  appersepsi  ”belajar”  tidak  lain adalah proses pembentukan atau memperkuat tanggapan seseorang terhadap apa yang sedang dipelajarinya.

b.   Teori belajar bermakna
Konsep belajar bermakna ini dikemukakan oleh David Ausibel. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikatakannya informasi dari pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang di dalam membantu siswa menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari.
Belajar bermakna yang diinginkan Ausubel akan terjadi ketika pengetahuan / pengalaman baru yang didapat siswa dapat terkait dengan pengetahuan  yang  lama  yang  sudah  dimiliki  siswa.  Menurut  David Ausubel suatu pembelajaran dikatakan bermakna apabila; 
(1) materi yang akan dipelajari melaksanakan belajar bermakna secara optimal, 
(2) anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna.
Didalam teori David Ausubel tentang belajar bermakna, terdapat empat prinsip, yaitu:
1)  Pengaturan awal 
Pengaturan awal ini dapat digunakan oleh guru untuk mengkaitkan antara konsep lama dengan konsep baru.
2)  Differensiasi progresif
Adanya  pengembangan  dan  kolaborasi  konsep  satu  dengan konsep lainya.
3)  Belajar superordinat
Belajar   superordinat   ialah   proses   struktur   kognitif   yang mengalami pertumbuhan ke arah deferensiasi, terjadi sejak perolehan
informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut.
4)  Penyesuaian integrative
Menurut David Ausubel mengajukan konsep pembelajaran integratif, caranya materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga guru dapat menggunakan herarki konseptual keatas kebawah selama informasi disajikan.

c.   Teori pengenalan (cognitive theory)
Teori Gestalt atau teori lapangan belajar mula-mula dikembangkan oleh Max Wertheimer dalam tahun 1912. Penyelidikannya ditujukan kepada persepsi (kesadaran atas obyek luar) yang terintegrasi di dalam gerak.  Para  ahli  Gestalt  melihat  manusia  itu  sebagai  satu  keseluruhan reaksi  organisme  itu,  bukan  kepada  bagian-bagian  semata.  Para  ahli Gestalt menjelaskan bahwa belajar itu adalah memodifikasikan sesuatu yang terdapat pada tanggapan terhadap arti pola atau arti konfigurasi. Umpamanya, apabila seorang pelajar dihadapkan kepada suatu masalah baru ia akan kembali kepada pengalamannya yang telah lalu untuk             membantunya memahami situasi yang baru tersebut.
Belajar  menurut  teori  ini  adalah  mengorganisasikan  kembali pengertian-pengertian lama, dalam usaha memahami relasi-relasi penting
di dalam masalah baru. Apabila relasi-relasi itu dipahami oleh pelajar, ia dikatakan telah mempunayai pengertian (instight) teradap masalah itu. Pengertian instight adalah suatu pengertian yang ditangkap secara tiba-tiba atas suatu titik. Instight ini disebut juga ”konsep aku telah mendapatkannya”.
Menurut teori pengenalan informasi faktual adalah kunci konsep dari prinsip belajar. Informasi yang dipahami memproses bentuk konsep secara mental atau mengintegrasikannya dengan informasi dahulu yang disadari. Proses ini tergantung pada ketepatan informasi itu. Tehnik yang terbaik, menurut teori kesadaran lapangan itu adalah membantu siswa membangun karakterintik konsep atau prinsip yang esensial dengan nyata, langsung dan dengan daya upaya yang secepat mungkin.

F.   Keunggulan dan kekurangan Metode Pembelajaran Herbart
a.   Keunggulan metode pembelajaran herbart
Metode pembelajaran herbart merupakan metode pembelajaran yang  banyak  dan  sering  digunakan.  Hal  ini  disebabkan  metode  ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1)  Metode herbart ini memiliki banyak manfaat bagi seorang guru yang
baru mengajar dalam menyiapkan pelajaran dan mengatur tata tertib pelajaran, manfaat itu diantaranya: 
a) Dengan menyajikan murid-murid dapat mengerti pelajaran baru dengan sejelas-jelasnya dan teratur.
b) Dengan  memperhubungkan  semua  bagian-bagian  pelajaran diperhubungkan antara satu dengan yang lain, serta akan diketahui persamaannya atau perbedaannya sehingga siswa akan lebih cepat dalam memahami dan mengingat suatu materi baru yang mereka pelajari.
c)  Dengan latihan ilmu pengetahuan menjadi tetap dalam otak murid- murid sehingga dapat mereka pergunakan atau manfaatkan waktu membutuhkannya.
2)  Dengan menggunakan metode pembelajaran herbart akan menjadikan pelajaran menjadi menarik.
3)  Dengan adanya penyajian suatu materi pelajaran secara berurutan dan sistematis, maka akan membuat pengetahuan anak menjadi utuh dan fungsional.
4)  Siswa dapat mengetahui hubungan dari masing-masing mata pelajaran sehingga dapat menentukan urutan stadia (tangga) pelajaran tersebut.
5)  Pelajaran bernilai praktis, dan dapat diaplikasikan tidak hanya sekedar teori.
6)  Dengan  adanya  tahap  asosiasi  dalam  penerapan  metode  ini,  maka siswa    dapat    memperoleh    bermacam-macam    pengetahuan    dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan pengetahuan yang terpadu.
7)  Tanggapan-tanggapan dalam jiwa murid mengenai pengetahuan umum saling berhubungan menjadi satu kebulatan. Dengan demikian tidak akan terpisah dari kehidupan siswa.
8)  Bahan pelajaran semakin dikuasai karena saling dibicarakan dalam berbagai mata pelajaran.
9)  Anak menghayati segala sesuatu secara keseluruhan, keseluruhan lebih sederhan dari pada bagian-bagiannya.

B.   Kekurangan metode pembelajaran herbart
Metode pembelajaran herbart ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya:
1) Dalam  metode  ini  guru  lebih  banyak  bekerja  dan  yang  mengatur segala-galanya, sehingga rawan menyebabkan siswa menjadi pasif.
2) Seorang guru memiliki tuntutan kemampuan mengintegrasikan antara pengetahuan yang satu dengan pengetahuan yang lain.
3) Hanya dapat diaplikasikan pada pelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, bukan pelajaran yang berwujud untuk mendapat kemahiran atau ketangkasan. 
4) Guru yang menggunakan metode ini, maka tidak mempunyai kesempatan lagi untuk menggunakan metode lain yang lebih sesuai dengan pelajaran dan siswa.




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

         Metode pembelajaran herbart ini adalah suatu metode yang menekankan  adanya suatu hubungan antara tanggapan-tanggapan lama yang telah dimiliki oleh  siswa dengan tanggapan-tanggapan baru yang akan diterima oleh siswa, sehingga  setiap informasi yang diterima siswa akan menjadi sautu kesatuan yang utuh dan itu akan lebih mempercepat pemahaman siswa dalam menerima suatu materi pelajaran baru, namun tidak ada satupun metode pembelajaran yang sempurna, metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya yang sangat mempengarui dalam proses pembelajaran yaitu dengan adanya penyajian suatu materi pelajaran secara berurutan dan sistematis, maka akan membuat pengetahuan anak menjadi utuh dan fungsional sedangkan kekurangan metode pembelajaran Herbart ini adalah hanya dapat diaplikasikan pada pelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, bukan pelajaran yang berwujud untuk mendapat kemahiran atau ketangkasan. 

B. Saran
         Dalam metode pembelajaran Herbart ini masih banyak yang harus di perbaiki, terkadang dalam metode pembelajaran ini mengakibatkan siswa menjadi pasif  karena seorang guru lebih banyak bekerja dan yang mengatur jalannya proses pembelajaran yang seharusnya sudah melatih siswa untuk menerapkan kemandirian belajar atau yang disebut student center













DAFTAR PUSTAKA

Herbart, Johann Friederich. 1996. The Encyclopedia of Philosophy. ( Vol. 3 & 4  Edited by Paul Edwars).  New York: Simon and Schuster Macmillan.

Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar, op.cit., h.87.
Mahmud Yunus. 1961. Pendidikan Dan Pengajaran ( h 78 ).  Jakarta: P.T. Hidakarya Agung.
Zakia Drajat. 1995. Metodik Khusus Pengajaran Pendidikan ( h 10-14 ). Jakarta: Bumi Aksara. 
(Online), (http://eprints.b.uny.ac.id), diakses 06 Desember 2013.

(Online). (http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/176/jiptiain--itamufidah-8770-4-babii.pdf), diakses 06 Desember 2013. 

(Online). (http://alhafizh84.wordpress.com/2010/02/04/metode-herbart-herbart method/)     diakses 06 Desember 2013.
(Online). (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2201212-konsep-metode-herbart/). diakses 06 Desember 2013.

(Online). (http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/176/jiptiain--itamufidah-8770-3-babi.pdf) diakses 06 Desember 2013.

1 komentar: