Prinsip Kerja Helikopter :
Helikopter bisa terbang karena gaya angkat yang dihasilkan oleh aliran udara yang dihasilkan dari bilah-bilah baling-baling rotornya. Baling-baling itu yang mengalirkan aliran udara dari atas ke bawah. Aliran udara tersebut sedemikian deras sehingga mampu mengangkat benda seberat belasan ton. Setiap baling-baling helikopter memiliki bentuk aerofoil yang mirip dengan sayap pada pesawat terbang. Daya angkat yang ditimbulkannya tergantung pada sudut serang (angel of attack) dan kecepatan baling-baling saat berputar. Teorinya sebenarnya cukup sederhana namun prakteknya rumit.

Gambar 1. Bentuk baling-baling (rotor blade) helicopter.
Pada dasarnya, prinsip dasar terbang dari pesawat bersayap tetap (fixed wing) dengan helikopter yang dikenal juga pesawat bersayap putar pada dasarnya tetap. Kuncinya ada pada dua kekuatan besar yang bekerja terpadu, menghasilkan gaya angkat dan daya dorong yang besar.

Gambar 2. Gaya angkat dan dorong dari putaran baling-baling helicopter.
Anti Torque
Perputaran yang terjadi pada baling-baling akan menimbulkan tenaga putar (torque) pada badan helikopter, harus ada “penahan” agar badan helikopter tidak ikut berputar. Oleh karena itu harus ada Anti Torque yang berguna untuk menghilangkan atau menangkal efek putaran tersebut, gaya putarnya harus berlawanan dengan arah gaya putar baling-baling pada rotor utama. Jika gaya putar baling-baling utama menghasilkan gaya putar ke kanan, maka Anti Torque harus menghasilkan gaya ke kiri, begitu juga sebaliknya.
1. Tail Rotor
Anti Torque yang umum digunakan adalah dengan Tail Rotor, memberikan baling2 pada ekor helikopter. Contoh penerapan Tail Rotor ini dapat dilihat pada helikopter model : Bell 412 , AS 335 Super Puma .
2. Sistem Tandem
Selain penggunaan baling-baling pada ekor, ada juga yang menggunakan Sistem Tandem, dua buah rotor berukuran sama besar ditempatkan di bagian atas depan dan di bagian atas belakang badan helikopter. Keduanya simetris namun memiliki putaran yang berlawanan arah. Maksudnya untuk saling meniadakan efek putaran yang ditimbulkan satu sama lain,Intermesh kalau dalam bahasa kerennya. Helikopter yang menggunakan sistem ini diantaranya : Boeing CH 47 Chinook , CH 46 Sea Knight .
3. Egg Beater
Model Anti Torque yang lain adalah Egg Beater ini, dua buah baling-baling yang sama besarnya diletakkan dalam satu poros, terpisah satu sama lain, yang satu diletakkan di atas rotor lainnya. Keduanya berputar berlawanan arah. Contoh penerapannnya ada pada helikopter model : Ka-25 Kamov , Kaman HH-43 Huskie .
4. NOTAR (No Tail Rotor)
Selain ketiga cara diatas, ada juga teknik Anti Torque yang tanpa menggunakan baling-baling, metode ini dikenal dengan nama NOTAR (No Tail Rotor). Metode ini memanfaatkan semburan gas panas dari mesin utama yang disalurkan melalui tabung ekor, arah semburan gas berlawanan dengan arah putaran baling-baling. Contoh penggunaannya terdapat pada model : MD-902 Explorer .
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.